Therapy
Judul: Therapy
Penulis: Sebastian Fitzek
Penerbit: Ufuk Press [Edisi Indonesia]
Tahun Terbit: Februari 2010
=
Therapy ialah sebuah novel bergenre dongeng seru psikologis karya seorang penulis dan wartawan Jerman, Sebastian Fitzek yang diterjemah ke bahasa Indonesia. Novel ini pertama kali dipublikasi dengan judul aslinya Die Therapie pada 1 Juni 2006 di München. Di Indonesia, novel Therapy diterbitkan Ufuk Press pada bulan Februari 2010.
Di Jerman, novel ini disebut-sebut lebih dahsyat dibanding karya-karya Dan Brown. Alur dongeng dalam novel ini sulit ditebak ihwal kenyataan yang sebenarnya, bahkan tergantung dari sudat pandang si pembacanya. Sebuah novel yang bisa memancing kepribadian dan kejiwaan dari setiap pembacanya yang dilatarbelakangi pengalaman hidup dari masa lalu.
Seorang pembunuh melacak kejahatannya sendiri melalui mimpi, halusinasi, bahkan melalui tokoh yang muncul dari imajinasinya sendiri. Perlahan-lahan sang pembunuh menyadari bahwa dirinya yang melaksanakan tindakan pembunuhan terhadap anak wanita tunggalnya.
Novel ini ialah buku psikoanalisis yang tidak hanya bertabur istilah psikiatri atau terapi kejiwaan lainnya. Hampir seluruh tokoh dalam novel ini berperan sebagai psikolog atau psikiater, termasuk Victor Larenz sang tokoh utama yang tega menyiksa dan membunuh anaknya. Sementara beberapa tokoh lain, juga berlatarbelakang praktisi medis, ibarat Dr. Roth yang menjadi konsultan kejiwaan Victor Larenz.
Motif pembunuhan itu sama sekali bukan kriminal biasa. Sang Ayah yang tega melenyapkan Josy (anaknya yang berusia belasan tahun), lantaran faktor posesif atas kecintaan yang berlebihan. Ia tak bisa mendapatkan kenyataan, bahwa anaknya beranjak cukup umur (misalnya melalui fase menstruasi). Selaku seorang yang terlibat dalam dunia medis, ia memperlihatkan anaknya itu obat-obatan khusus yang berfungsi sebagai racun. Dalam dunia medis, formula meracuni ibarat itu disebut FII (fabricated induce illness) yang bermakna tindakan yang sengaja menciptakan orang yang diberikan obat menjadi sakit terus-menerus, biar tercipta kondisi ketergantungan.
Praktik tersebut berhasil, sang anak sakit berkepanjangan dengan tanda-tanda yang aneh. Berbagai dokter seorang andal telah didatangkan, lebih dari 22 orang, tapi tidak ada yang berhasil melaksanakan diagnosa yang akurat. Memang disengaja, si pasien kecil yang menderita tersebut tidak didatangkan kepada dokter andal alergi. Dalam imajinasi sang ayah, si anak telah dibawa ke seorang dokter andal alergi, yaitu Dr. Grooke. Tentu saja ini ialah dusta sebagai alibi untuk menceritakan bahwa sang anak hilang dikala berada di kawasan praktik dokter andal alergi.
Penyelaman hanya sanggup pembaca lakukan tahap demi tahap sambil menelusuri agresi para tokoh yang tersirat dalam cerita. Jika tidak demikian, pembaca akan tersesat dan keliru mendefiniskan tokoh dan perannya. Salah satu contoh, seorang tokoh berjulukan Anna Glass yang digambarkan sebagai wanita manis penderita skizofrenia hadir sebagai pemberi petunjuk ihwal bencana hilangnya Josy (seorang anak kecil yang sakit dan diberitakan telah meninggal dunia). Anna Glass memberi rincian informasi secara terperinci. Mulai dari lokasi, barang-barang milik Josy, sampai penderitaan, dan imajinasi dalam pikiran Josy. Keterangan Anna Glass inilah yang dijadikan modal penyelidikan oleh Victor Larenz untuk mengetahui keberadaan dan sebab-sebab tamat hidup anaknya.
Tidak pernah disangka-sangka ternyata Anna Glass ialah personifikasi dari imajinasi Victor Larenz. Sebab dalam dunia nyata, Anna Glass tak pernah ada. Anna Glass dalam teori psikonalisis ialah alter ego dari kepribadian Victor yang menjiplak aspek-aspek kejiwaan orang tertentu. Anna Glass ialah salinan dari kepribadian Victor yang terganggu.
Novel yang penuh ketegangan yang mencekam, contohnya huruf Anna Glass terkesan psikopat, lantaran begitu misterius dan mengancam. Sering mengungkapkan fakta-fakta yang mengejutkan, ibarat dikala detektif yang ikut melacak masalah ini menemukan fakta-fakta yang berbeda dengan aneka macam keterangan yang dianggapnya suatu hal yang nyata.
Sesuatu yang paling kontroversial justru di penghujung novel, ternyata Josy sama sekali tidak tewas. Ia memang pernah sakit dan menghilang, tetapi sama sekali tidak terbunuh. Anak tersebut justru diselamatkan ibunya, namun sang ibu bukanlah seorang penolong bergotong-royong mealinkan sosok yang kesadisannya terselubung. Isabel, nama wanita yang menikah dengan Victor (dan mempunyai anak, yaitu Josy) ialah tokoh kunci dari seluruh rangkaian misteri ini. Isabel sengaja memanfaatkan suaminya yang depresi, serta merekayasa ihwal hilang dan tewasnya Josy. Dengan begitu, ia memperoleh laba luar biasa. Ia pergi ke Argentina, berfoya-foya, dan menguasai semua harta kekayaan suami dan anaknya.
Pada kepingan tamat novel dijelaskan bahwa Victor benar-benar seorang pengidap skizofrenia yang bisa menyembuhkan dirinya sendiri (self therapy). Ia dibimbing oleh konsultan kejiwaannya, yaitu Dr. Roth yang berhasil merangkai aneka macam alur dongeng untuk menemukan kebenaran ihwal dirinya yang menyiksa anaknya, tetapi ia tidak membunuhnya. Di balik alur dongeng ini, tercipta kejanggalan dari beberapa alur yang terjalin sebelumnya.
Sebuah dongeng yang memang memancing pembacanya untuk berpikir dari sudut pandang kebenaran yang bergotong-royong tanpa menilai dari sudut ketidaknetralan dalam berpikir. Semua insiden atau masalah rumit yang terjadi dalam kehidupan orang-orang yang luar biasa memang memperumit kehidupan diri mereka dan mempengaruhi kehidupan orang lainnya.
Sumber: Wikipedia
DOWNLOAD EBOOKNYA DI SINI
0 Response to "Therapy"
Post a Comment