Lelaki Harimau
Cerita dimulai dengan maut Anwar Sadat yang dibunuh oleh harimau di dalam badan Margio.
Saya sendiri gundah kalau harus menuliskan sinopsisnya. Bukan sebab tak paham ceritanya, namun sebab cara bertutur Eka di novel ini dengan alur maju mundurnya memang luar biasa. Terasa mulus walau berloncat-loncatan. Dan semakin akhir, sisi-sisi kisah yang kosong hasilnya terisi dan menampilkan wujudnya yang cantik. Seperti yang sudah aku sebutkan sebelumnya, bahawa plotnya berloncat-loncatan, pengenalan karakter, latar belakang dan asal-usul insiden pun bertutur secara bertahap, menyerupai membangun sebuah rumah tapi tak runtut dan urut linimasanya.
Karakternya juga kuat. Anwar Sadat, Margio, Nuraeni, Mameh, Komar bin Syueb, serta Maharani, dituturkan bukan hanya lewat perwatakan dan tindakan terhadap suatu masalah, namun dikenalkan asal-usul kenapa mereka menyerupai itu, walau beberapa huruf asal-usul itu tak lengkap namun tetap mempesona. Dengan jumlah halaman kurang dari 200 novel ini cukup padat dan lugas.
Secara singkat novel ini tak bercerita perihal fenomena sosial masyarakat. Namun, kehadiran Margio ialah jagoan yang membela ibunya dengan caranya sendiri. Termasuk mengorbankan cintanya pada Maharani. Margio sendiri bukan sosok jagoan yang tanpa cacat. Ia punya sisi-sisi manusiawi yang banyak cacatnya.
Ini karya eka kurniawan yang pertama kali aku baca. Dan tampaknya aku harus baca novel-novelnya yang lain.
(Sumber review: suarasuarahujan.wordpress.com)
---
0 Response to "Lelaki Harimau"
Post a Comment